Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Sharing Master's Amazing Poems and Praying that All People Are Touched and Turn Away from War Forever

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Kepada tim Supreme Master Television, Ini adalah puisi-puisi Guru yang Beliau tulis saat Beliau masih berada di Âu Lạc (Vietnam), dan pada saat itu, perang masih terjadi di negeri itu. Saya berharap tim Supreme Master Television akan menerjemahkan puisi-puisi ini ke dalam banyak bahasa dan mengudarakannya, untuk membantu membangunkan warga Rusia dan menghentikan perang di Ukraina (Ureign) lebih cepat. Terima kasih setulus-tulusnya.

Tolong Jangan!

“Tolong jangan pergi! Meninggalkan ibu yang sudah tua dan saudara-saudara yang tak bersalah Tak ada kebencian yang nyata di antara kita manusia Medan perang hanya memiliki senjata, pedang dan permusuhan Sementara di sini rumah yang hangat menyambut kedatanganmu Tolong jangan pergi! Menimbulkan penderitaan bagi yang lain Tak ada permusuhan yang nyata, hanya haus akan kekuasaan Mayat yang tak terhitung jumlahnya terbaring layu untuk memperluas kerajaan Sedangkan di sini hanya cinta, perdamaian dan keamanan berkembang. Tolong jangan pergi! Meninggalkan ayah yang lembut dan anak-anak yang berbakti Tak ada permusuhan yang nyata hanya tipu muslihat Seluruh negeri hancur untuk beberapa yang mentertawakan Sementara di sini layang-layang riang melayang di langit dengan damai. Tolong jangan melangkah lebih jauh di jalan itu Dari hantu-hantu pendendam dan setan-setan yang menjerit. Kehidupan seorang prajurit hancur di tanah asing – Jiwa tersesat dalam angin berdebu dari alam yang keruh!

O sayang, tolong hentikan langkahmu Genggam tangan istrimu tercinta ini Tolong rasakan untuk keluargamu, negara dan dunia Mengapa memiliki hati untuk menabur kematian dan penderitaan? Diamkan tanganmu, tolong, bisakah Jangan mengacungkan pedang dan ucapkan sumpah yang begitu berdarah Lihat lagi ke arah “musuh abadimu” Tidakkah mereka juga bagian dari umat manusia?! Duduklah disampingku sehingga pikiranmu menjadi tenang Dengarkan jiwa-jiwa yang tersesat di pegunungan yang dingin dan bukit-bukit yang kesepian mengembara selama ribuan kehidupan Dalam air dan hujan yang menderu, tangisan mereka yang menyayat hati Meratapi utang karma dalam perang masa lampau! Entah kita mati atau orang lain yang mati Masa depan yang cerah tiba-tiba padam di masa puncak kehidupan Semua kasih sayang, keluarga dan teman-teman Lenyap dengan hati penuh kedengkian dalam kolam darah pahit berbau busuk!

Sebuah eksistensi manusia penuh dengan vitalitas Mimpi-mimpi masa muda dengan aspirasi setinggi langit Dihanyutkan dengan aliran darah panas dalam sekejap Angin dingin meniupkan debu kuning di atas tanah pembunuhan. Tolong tetaplah bersamaku, bersama kita bisa menghormati kehidupan, Tetangga, kerabat dan orang tua kita ada di dekat kita Ada nasi empuk dan kentang yang lezat, sungai-sungai romantis dan lautan yang indah Sebuah tanggul panjang dihiasi dengan bidang berbunga untukmu dan untukku! Banyak pahlawan pria dan wanita saat ini dan masa lalu Telah menyelamatkan banyak sekali makhluk dari pertumpahan darah Mereka telah membangun kedamaian dan kemakmuran Menggantikan pedang dengan Kebenaran yang menakjubkan sejak dulu kala. Mengambil nyawa, kita harus membayarnya dengan nyawa kita Bagaimana kita bisa bersukacita saat menyebabkan kematian dan perpisahan Hanya kasih sayang abadi, yang tak terbatas Akan membuat kita besar di antara semua ciptaan…”

Untuk Tn. Kamerad

“Aku masih begitu muda, Aku rindu untuk hidup dalam kepolosan, Tidak ingin mendengar Senjata yang menderu Dan ledakan yang menusuk! Pada Hari-hari Tahun Baru, terutama, Aku suka memakai gaun warna-warni, Menerima amplop merah dengan uang keberuntungan, Plus banyak barang-barang!... Dan kemudian sepanjang malam Bermain bersama teman-teman di sekitar Tidak perlu tidur cepat Karena jam malam!

Aku merindukan hidup dalam damai Bermain di sepanjang masa kecilku Aku tidak ingin pertumpahan darah Senjata berdentum di telinga, Pemboman sepanjang malam Membuatku terguncang dalam ketakutan! Jika kamu memiliki anak, Tanyakanlah salah satu dari mereka Apakah mereka menyukai perang? ‘Tidak bahkan dalam mimpi!’

Âu Lạc Tengah – 1962” Bích Liên dari Âu Lạc (Vietnam)

Bích Liên yang penuh welas asih, Terima kasih telah membagikan puisi-puisi Guru yang menakjubkan. Latar belakang perang di negara Guru saat itu begitu memilukan untuk didengar dalam syair-syair Beliau. Kepolosan dan persektif kebijaksanaan Guru sangat mengharukan. Komposisi ini menunjukkan kesia-siaan dan kebodohan dari perang, dan kami berdoa agar hati semua orang yang mendengarnya tersentuh untuk berpaling dari perang selamanya. Semoga Anda dan orang-orang Âu Lạc (Vietnam) yang lembut dipenuhi dengan Kasih Ilahi, tim Supreme Master Television
Tonton Lebih Banyak
Video Terbaru
2024-12-21
194 Tampilan
24:29

Negara-negara Paling Damai di Dunia.

2024-12-21   180 Tampilan
2024-12-21
180 Tampilan
2024-12-20
460 Tampilan
38:04

Berita Patut Disimak

2024-12-20   145 Tampilan
2024-12-20
145 Tampilan
2024-12-20
194 Tampilan
2024-12-20
182 Tampilan
2024-12-20
136 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android