Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

COVID Memiliki Konsekuensi Serius bagi Kita Semua

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Saya sebutkan sesuatu sebelumnya dan saya telah menduga – tapi kini mereka bilang bahwa COVID-19 terutama bukanlah pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi. Orang yang divaksinasi kini menjadi mayoritas kematian akibat COVID. (Wow. Oh, astaga! Ya Tuhan!) […]

“ Media Report from ABC News – May. 14, 2022 Dr. Putrino (m): Kita memiliki kondisi kronis yang sama sekali baru, yang menyebabkan disabilitas parah pada jutaan orang Amerika dan puluhan juta orang di seluruh dunia. Menurut penghitungan terakhir, kami melacak lebih dari 200 gejala yang mempengaruhi 10 sistem organ yang berbeda. ”

“ Media Report from CNBC – Nov. 12, 2022Reporter (f): Sepertinya saat ini semua orang mengalami sakit dengan sesuatu. ”

Host: Setelah mendengar laporan baru tentang statistik kematian akibat COVID, pada Kamis, 24 November 2022, Maha Guru Ching Hai (vegan) berbagi keprihatinan Beliau dengan anggota tim Supreme Master Television, berharap untuk segera memperingatkan orang-orang tentang konsekuensi serius dari tertular virus tersebut.

(Halo, Guru.) Halo. Ada berita yang meresahkan. (Oh!) Saya sebutkan sesuatu sebelumnya dan saya telah menduga – tapi kini mereka bilang bahwa COVID-19 terutama bukanlah pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi. Orang yang divaksinasi kini menjadi mayoritas kematian akibat COVID. (Wow. Oh, astaga! Ya Tuhan!) Ya. Bahkan yang menerima booster. (Oh, wow.)

Saya akan bacakan untuk Anda, “Lima puluh delapan persen kematian akibat virus corona pada Agustus,” tahun ini “adalah orang-orang yang divaksinasi atau di-booster, (Wow.) menurut analisis yang dilakukan untuk The Health 202, oleh Cynthia Cox, wakil presiden di Kaiser Family Foundation. Ini adalah kelanjutan dari tren meresahkan yang telah muncul selama setahun terakhir.”

“ Media Report from Fox News Channel – Nov. 23, 2022 Tucker (m): Masih ada penyensoran total terhadap media tentang cerita ini, tetapi datanya jelas. Bagi banyak orang, banyak dari mereka terpaksa menerima vaksin COVID. Suntikan tersebut berbahaya secara fisik. Itu telah menyebabkan radang jantung pada ribuan orang… membunuh ribuan orang di seluruh dunia. Faktanya, vaksin tersebut tampaknya juga tidak banyak membantu untuk versi COVID ini. Orang yang telah menerima vaksin sekarang merupakan mayoritas kematian akibat COVID. Ini bukan spekulasi; itu bukan teori konspirasi. Ini adalah angka dari Amerika Serikat, dari Israel, dari Inggris, dari para pemerintah yang melacaknya. Danielle Roszkowski mengatakan dia menderita reaksi yang sangat serius terhadap vaksin Pfizer, termasuk kebutaan pada satu mata, kerusakan saraf, kerusakan organ, dan lainnya. Dia bergabung dengan kita sekarang.

Danielle (f): Terima kasih banyak telah mengundang saya dan saya sangat berharap (Tentu saja.) bahwa kisah saya dapat membantu memengaruhi orang lain. Dan untuk menjawab pertanyaan Anda, saya tidak dipaksa untuk menerima vaksin Pfizer – saya memilih untuk menerima vaksin itu, karena menurut saya itu aman dan efektif, dan saya mempercayai para pemimpin negara kita ketika mereka memberitahu kita hal itu. Namun sayangnya, seperti yang Anda ketahui, aman dan efektif tidak untuk semua orang. (Ya.) Jadi, sejak menerima vaksin Pfizer, saya telah mengambil lebih dari 200 tabung darah, membuat 150 janji temu medis yang berbeda – semuanya, mulai dari saraf sural dan biopsi betis hingga angiogram mata saya, yang membuktikan bahwa benar-benar ada gumpalan darah di mata saya yang menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Jadi, saya tak mengalami kebutaan. Itu sangat buram, tapi saya masih bisa melihat dengan mata saya. Selain itu, suami saya dan saya sebenarnya diberitahu oleh (Pusat) Fertilitas (Langone) NYU (Universitas New York) bahwa ini telah memengaruhi kesuburan kami dan bahwa kami mungkin harus membekukan embrio kami karena potensi komplikasi kehamilan di kemudian hari.

Tucker (m): Sangat memilukan. Sungguh memilukan mendengar ini dan melihat bahwa Anda tidak diizinkan untuk mengatakan itu di saluran lain mana pun yang saya ketahui di negara ini. Ada penyensoran untuk ini. ”

Yah, kemarin, atau hari ini, saya telah kirimkan satu bagian dari berita tersebut. Tidak hanya kematian, tapi juga banyak hal lain meningkat – penyakit, penyakit tubuh. Semua jenis masalah meningkat. (Ya, Guru.) Ada lebih banyak masalah bagi tubuh dibandingkan biasanya, sebelumnya.

“ Source: Nature.com and Health Service Executive

Beberapa Gejala COVID-19 dan Efek Samping Terkait Vaksin : Paranoia , Aritmia , Gangguan stres pascatrauma , Gagal ginjal , Miokarditis , Hipertensi , Gangguan obsesif kompulsif , Disforia , Gangguan suasana hati , Sakit tenggorokan , Stroke , Pusing , Edema anggota tubuh , Dahak , Kencing manis , Flushing diskontinu , Diare , Fibrosis paru , Mata merah , Penyakit kejiwaan , Kedinginan , Apnea tidur , Berkurangnya kapasitas paru , Gangguan tidur , Demam intermiten , Palpitasi , Detak jantung istirahat meningkat , Penurunan berat badan , Gangguan pencernaan , Depresi , Kecemasan , Gangguan pendengaran atau tinitus , Kehilangan memori , Nyeri / ketidaknyamanan dada , Mual atau muntah , Keringatan , Batuk , Nyeri sendi , Polipnea pasca-aktivitas , Anosmia , Ageusia , Dispnea , Rambut rontok , Gangguan hiperaktivitas/ kurang perhatian , Sakit kepala , Kelelahan , Nyeri perut , Phantosmia , Parosmia , Disgeusia , Delirium Pembengkakan kelenjar getah bening , Tremor , Perikarditis , Sindrom Guillain-Barré , Sindrom kebocoran kapiler , Mielitis melintang , Trombositopenia imun Penglihatan kabur , Kejang , Ketidakteraturan menstruasi , Dll … ”

Semua jenis penyakit meningkat persentasenya. Menakutkan. Daftar yang saya kirim kemarin atau hari ini, telah dilaporkan bahwa banyak kondisi kesehatan yang buruk meningkat sejak pandemi hingga sekarang – tidak hanya kematian yang meningkat. (Wow.) Oh, sangat menakutkan. (Oh, benar. Sangat menakutkan. Sangat menakutkan. Wow.)

“ Courtesy of Dr. Drew YouTube Channel – Nov. 22, 2022 Ed Dowd (m): Pada bulan Maret, kami menganalisis data CDC – hanya data CDC langsung – dan kami menemukan beberapa hal aneh. Secara khusus, dalam kelompok usia 25-44 tahun, generasi milenial – kelompok tersebut mengalami, hingga Musim Gugur 2021, peningkatan 84% dalam angka kematian berlebih. Itu seperti ini dan kemudian menjadi seperti itu. Dan itu adalah sinyal di Wall Street. Itu adalah sinyal temporal bahwa sesuatu telah berubah. Dan sesuatu, saya menduga, adalah fakta bahwa perusahaan-perusahaan mulai mewajibkan vaksin. Saat itulah itu benar-benar mulai melanda. ”

“ Courtesy of COVI0-19: A Second Opinion, Jan. 24, 2022 Senator Ron Johnson (m): Para pengungkap fakta telah mengekstrak data dari Database Departemen Pertahanan. ”

“ Media Report from Real America with Dan Ball Jan. 29, 2022 Thomas Renz (m): Database DOD, database DMED – Database Epidemiologi Medis Pertahanan adalah apa adanya, itu dirancang agar kita dapat mengawasi masalah yang muncul dengan tentara kita. Itu adalah database yang terbaik. Itu adalah kumpulan catatan medis terbaik, alat analisis terbaik yang dapat saya temukan di mana saja. Ini sangat kuat. Mereka ini adalah orang-orang muda yang sehat. Mereka jauh lebih bugar daripada penduduk biasa. Dan kami melihat contoh demi contoh. Penyakit – saya mendapati 140-an, saya yakin, poin data semuanya menunjukkan peningkatan ratusan persen pada cedera dan kematian. Maksud saya, itu mencengangkan. ”

“ Media Report from KUSI News Feb. 3, 2022 Dr. Kelly Victory (f): Data medis tersebut dirilis oleh tiga dokter militer karier. Mereka melihat peningkatan yang signifikan pada kondisi tertentu. Misalnya, mereka melihat kenaikan 270% pada infark miokard (serangan jantung) pada tahun 2021; peningkatan 300% pada insiden Bell's palsy dan keluhan neurologis tertentu; peningkatan 470% pada emboli paru (pembekuan darah ke paru-paru). Ada peningkatan 300%, misalnya, pada kanker. Dan banyak peningkatan besar lainnya, yang mereka anggap mengkhawatirkan. ”

“ Courtesy of COVI0-19: A Second Opinion, Jan. 24, 2022 Thomas Renz (m): Kita melihat, misalnya, keguguran meningkat 300% dari rata-rata lima tahun, hampir. Kita melihat peningkatan kanker hampir 300% dari rata-rata lima tahun. Masalah neurologis yang akan memengaruhi pilot kita – peningkatan lebih dari 1000%. 1000.

Senator Ron Johnson (m): Sepuluh kali. Itu sepuluh kali lipat. ”

“ Media Report from Real America with Dan Ball Jan. 29, 2022 Dan Ball (m): Benar, dan satu-satunya hal yang bisa kami tunjukkan… mari kita pikirkan tentang itu, apa yang Thomas katakan kepada Anda. Anda ambil data 4 tahun sebelumnya. Katakanlah '17, '18, '19, '20. Jadi, empat tahun sebelum vaksin, lalu bandingkan itu dengan vaksin yang diluncurkan pada akhir Desember, tapi kita sebut saja Januari 2021. Jadi, Anda berbicara tentang 3 kali lipat jumlah cacat lahir, keguguran, dan infertilitas pria. Dan kita sudah mengetahui masalah miokarditis pada kaum muda berusia 18-30 tahun – mulai dari pemain sepak bola, hingga tentara, apa pun. Itu juga ribuan jumlahnya.

Thomas Renz (m): Dr. Henry Ealy, dia melakukan studi tentang kasus terobosan vaksin. Jadi, kita mendapat sekitar 25 – sekitar setengah negara bagian – melaporkan kasus terobosan vaksin. (Ya.) Januari 2022, dengarkan ini… “Enam juta kasus terobosan COVID.” Enam juta. (Saya tidak meragukannya.) Ini menyebabkan COVID. Itu tak mencegahnya. Menyebabkan. ”

“ Courtesy of COVI0-19: A Second Opinion, Jan. 24, 2022 Thomas Renz (m): Saya memiliki banyak contoh di mana Fauci dan seluruh kru itu berkata, “Ini adalah krisis orang-orang yang tidak divaksinasi. Itu 99% tidak divaksin di rumah sakit.” Dalam Project Salus, dalam laporan mingguan, dokumen DOD (Departemen Pertahanan) mengatakan secara spesifik, 71% kasus baru terjadi pada orang yang telah divaksin penuh dan 60% rawat inap terjadi pada orang yang telah divaksin penuh. Ini adalah kebobrokan pada tingkat tertinggi. Kita perlu investigasi. Menteri Pertahanan perlu diinvestigasi. CDC perlu diinvestigasi. ”

Host: Seperti yang ditekankan oleh Guru berkali-kali sebelumnya, kita tak dapat mengandalkan vaksin sebagai bentuk perlindungan dari COVID atau untuk membantu mengakhiri pandemi.

“ Excerpt from a conference with Supreme Master Ching Hai and members of Supreme Master Television team (all vegans):

Tidak hanya COVID yang merugikan orang, tapi juga vaksinasinya, karena begitu banyak zat asing ada di dalamnya, yang bahkan sebagian dokter tidak mengerti. (Oh. Paham.) […] Anda lihat, banyak orang, sudah divaksinasi dua kali dan kemudian disuntik untuk ketiga kalinya, keempat kalinya, masih terkena COVID dan mati. (Benar, Guru. Ya. Benar.)

Mereka bahkan mengakui itu dalam dokumen rahasia yang bocor, mereka tahu bahwa vaksin tidaklah efektif. (Wow.) Yah, saya sudah diberitahu itu, dan saya juga sudah memberitahu Anda. (Ya, Guru.) Tapi, maksud saya secara fisik. Secara duniawi. Tidak hanya informasi batin. Secara duniawi, mereka bilang vaksin tidak efektif dan bahkan membahayakan. (Oh, wow.)

Sebagian orang tidak dapat menerima vaksin, karena mereka sensitif. (Ya, Guru.) Selain itu, itu tidak berguna. Banyak orang yang menerima vaksin dan booster, sampai tiga atau empat kali, mereka tetap terkena sakit lagi, dan lagi, tidak hanya sekali. (Benar. Betul. Ya.) Terkena COVID lagi dan kemudian lagi dan lagi.

Saya tanya dia (kepala COVID), “Vaksin tidak membantu?” Kepala CV menjawab, “Tidak. Nol.” Oh, Tuhan. (Oh, wow.) […] Anda dapat melihat dengan jelas bahwa banyak orang divaksin, beserta booster, bahkan empat kali dan juga kena COVID. Dan bahkan meninggal. (Benar. Ya, Guru.) Bahkan terkena COVID untuk kedua kalinya – tidak hanya sekali.

Jadi, banyak efek samping, mereka hanya abaikan saja, atau mereka hanya berpikir itu tidak akan terjadi pada mereka. (Oh, itu benar.) Tapi, itu terjadi. Dikombinasikan dengan energi agresif daging, serta racun dan semua itu, itu muncul di dalam diri sebagian orang dan mereka tidak bisa mengendalikannya. ”

Host: Efek samping jangka panjang yang aneh dan misterius telah muncul pada mereka yang telah tertular COVID, telah divaksinasi, atau menerima booster. Tidak hanya sakit tenggorokan atau batuk, tertular COVID menyebabkan kondisi yang mengubah hidup dan mengancam jiwa serta kematian.

“ Long Covid: A parallel pandemic’ by Knowable Magazine – Aug. 9, 2022 Andrea (f): 100,1 (derajat Fahrenheit [~38,3 derajat Celsius]). Kemarin adalah peringatan 20 bulan saya mengalami demam. Jadi, saya mengalami demam selama 20 bulan dan satu hari. Para dokter tidak tahu kenapa saya mengalami demam. Saya pernah ke Mayo Clinic dan solusi mereka adalah jangan memikirkan penyakit.

Samir (m): Anda mungkin pernah dengar bahwa COVID panjang adalah penyakit mental. Saya dapat menjamin Anda itu juga sangat fisik. Salah satu gejala saya adalah kejang otot, yang secara acak membuat beberapa otot saya berkontraksi, membuat saya kesakitan. Karena itu, saya terperangkap di kursi roda ini, tempat tidur ini, dan ruangan ini. COVID panjang tidak hanya mental, tapi juga fisik, dan saya menghabiskan sebagian besar waktu saya dalam kesakitan fisik total. ”

Host: Jika Anda pernah terkena COVID dan baik-baik saja, janganlah menganggap Anda sekarang aman. Satu penelitian menunjukkan bahwa mereka yang terkena virus corona lagi memiliki risiko kematian dua kali lipat dan tiga kali lebih mungkin untuk dirawat di rumah sakit. Lindungilah diri Anda secara aktif. Mengenakan masker dan mengambil tindakan pencegahan lain seperti menjalankan pembatasan sosial membantu menghindari paparan. Namun, dengan benar-benar mengubah jalan hidup kita, khususnya dengan sungguh-sungguh bertobat kepada Surga, menganut pola makan vegan yang menyelamatkan jiwa, dan berbuat baik, kita dapat melindungi kesehatan kita sebaik mungkin, membantu mengakhiri pandemi, dan menghentikan COVID.

“ Excerpt from a conference with Supreme Master Ching Hai and members of Supreme Master Television team (all vegans):

Saya tidak tahu berapa lama lagi kita bebas dari COVID-19 ini. Itu tergantung manusia. (Ya, Guru.) Jika mereka berbalik arah dan hidup dengan penuh kasih, tidak lagi membunuh insan-hewan atau manusia, maka pandemi ini akan hilang dalam waktu singkat, tanpa obat apa pun, tanpa vaksin, tanpa masalah apa pun.

Jika dunia vegan, maka COVID-19 ini akan hilang, sama seperti tidak pernah terjadi. (Wow.) Kemudian, jika besok seluruh dunia menjadi vegan, maka lihatlah, pandemi hilang seketika.

Meskipun sebagian sudah beralih ke gaya hidup yang lebih baik, seperti memilih vegan untuk mengurangi karma dan mengurangi kehancuran planet ini. Tapi, tidak cukup. Setiap orang harus berubah. (Ya.) Dan kemudian, keadaan akan segera berbalik. Segala sesuatu akan segera membaik, hampir seketika. Beberapa minggu. (Wow.)

Saya harap semua orang yang belum mendengar saya, atau belum percaya kepada apa yang saya katakan, tolong pikirkan lagi. Tolong putar balik sekarang. Anda masih memiliki kesempatan, tolong lakukan. Jadi, bahkan jika Anda terkena COVID, itu akan menjadi ringan dan Anda akan diselamatkan. Anda akan segera baik-baik saja jika Anda putar balik. Jadilah vegan dan percaya kepada Tuhan. Itu saja yang harus Anda lakukan.

Jadi, ringkasannya adalah: bertobat, berdoa untuk pengampunan, dan menjadi vegan. Tiga hal. […] Jika orang masih bertobat dengan tulus, berdoa memohon pengampunan, dan menjadi vegan, maka masih ada harapan. (Ya.) Itulah satu-satunya hal yang dapat mereka harapkan, karena bagaimanapun juga vaksinasi toh tidak membantu. (Benar. Ya.) ”

Host: Kami sangat berterima kasih kepada Guru yang Maha Pengasih karena tanpa lelah dan dengan murah hati memperingatkan umat manusia selama bertahun-tahun tentang pentingnya menerapkan gaya hidup vegan total. Kesabaran Anda, karena Cinta untuk semua makhluk, adalah Cahaya penuntun yang terang bagi dunia, dan kami berdoa agar setiap orang segera mematuhi satu-satunya langkah yang paling penting dan memastikan kehidupan di hadapan kita – Menjadi Vegan, Berdamai, dan Berbuat Baik. Semoga kita berhasil menyesuaikan kebutuhan mendesak kita akan perubahan dengan tindakan segera dan berani, dalam Rahmat dan Kerahiman Tuhan. Semoga Guru Terkasih mendapatkan ketenangan, perlindungan, dan kesehatan yang prima dengan Dukungan abadi dari semua Makhluk Ilahi yang Agung.

JADILAH VEGAN, BERDAMAI, BERBUAT BAIK >>> TAK ADA PANDEMI.

Juga, untuk referensi Anda, silakan lihat konferensi Antara Guru dan Murid yang terkait sebelumnya, seperti:

Antara Guru dan Murid:

Kasih Tim Qo Tu Akan Menang

Semoga yang Benar Menang

Balas Dendam Tak Pernah Membawa Kedamaian

Gelar Santo Sejati

Informasi Penting dari Kepala COVID

Hanya Pembawa Damai yang Bisa Masuk Surga

Para Pemimpin Dunia Harus Melindungi Kebebasan dan Demokrasi melalui Tindakan

Vegan dan Kedamaian Memberi Kita Surga, Makan-daging dan Perang Menghancurkan Segalanya

Tonton Lebih Banyak
Video Terbaru
35:22

Berita Patut Disimak

2024-12-21   120 Tampilan
2024-12-21
120 Tampilan
2024-12-21
222 Tampilan
24:29

Negara-negara Paling Damai di Dunia.

2024-12-21   191 Tampilan
2024-12-21
191 Tampilan
2024-12-20
465 Tampilan
38:04

Berita Patut Disimak

2024-12-20   153 Tampilan
2024-12-20
153 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android