Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Nubuat Bagian 322 – Bagaimana Cara Meloloskan Diri dari Pembalasan Besar di Akhir Zaman? Berlindung kepada Buddha Maitreya yang Tak Tertandingi, Raja Pemutar Roda Dharma yang Mahakuasa

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

“Mereka yang [di dunia ini] telah menjalankan sila tidak membunuh dan tidak memakan daging akan terlahir kembali di dunia itu. Kemampuan mereka akan tenang, dan paras mereka akan seimbang dan rupawan, sama mengagumkan dengan para pemuda surgawi.”

Dalam seri kita, kita telah mempelajari bahwa Yang Disembah Buddha Shakyamuni (vegan) telah meramalkan pergolakan besar yang akan dihadapi umat manusia di Zaman Akhir Dharma yang sedang kita alami sekarang. Ia meramalkan bahwa bencana akan sering terjadi dan setan akan menguasai banyak jiwa. Ia menyampaikan berita harapan yang luar biasa bahwa, tepat saat Dharma-Nya akan musnah, Buddha yang paling kuat akan muncul untuk membimbing makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya menuju keselamatan, meningkatkan tingkat spiritual mereka, dan akhirnya menuntun mereka ke Tanah Suci-Nya. Buddha yang kuat ini adalah Buddha Maitreya, yang kita kenali sebagai Yang Terkasih Maha Guru Ching Hai (vegan) kita.

Dalam "Buddha Melafalkan Sutra Pencapaian Kebuddhaan Bodhisattva Maitreya," dan juga dlm banyak sutra lainnya, tertulis bahwa Buddha Maitreya akan mengadakan tiga pertemuan besar dan membawa makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya menuju pencapaian spiritual yang lebih tinggi.

Dalam agama Buddha Hòa Hảo Âu Lạc (Vietnam), ketiga pertemuan ini disebut “Pertemuan yang Megah dan Glamor.” Guru Thanh Sĩ (vegan) dari Buddhisme Hòa Hảo menjelaskan lebih lanjut dalam pesan-Nya “Apakah Pertemuan yang Megah dan Glamor itu:”

“Pertemuan yang megah dan glamor ini bertujuan untuk memilih orang-orang yang berbudi luhur, lembut, dan sopan untuk membangun kembali Era Keemasan yang penuh kedamaian, kebahagiaan, dan keadilan.”

Menurut ramalan Cao Đài, mereka yang tidak mampu memasuki Pertemuan Glamor akan mengalami kemunduran spiritual.

“Berlatihlah tepat waktu untuk Pertemuan yang Megah dan Glamor, Jika tidak, kalian akan terpuruk dalam kemunduran selama berabad-abad.”

Yang Mulia Phạm Công Tắc (vegan), salah satu dari 12 murid suci pertama agama Cao Đài, berbicara tentang pentingnya pertemuan ini pada tahun 1949.

“Pertemuan yang Megah dan Glamor adalah periode penyaringan semua jiwa... untuk menentukan tingkatan mereka dalam rangka menunjuk posisi-posisi sakral mereka. ...Pada akhir setiap siklus, yang disebut Kali Yuga (Zaman Kegelapan), adalah periode penentuan posisi spiritual setiap jiwa. Kitab suci Katolik menggambarkan ini sebagai Hari Penghakiman Terakhir...”

Sebagaimana kitab suci Buddha menyebut ini Zaman Akhir Dharma, masa ini juga dijelaskan dalam Alkitab, yang digambarkan sebagai Hari Penghakiman Terakhir.

“Ketika Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, lalu Ia akan memisahkan mereka satu dari yang lain seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Ia akan tempatkan domba di kanan dan kambing di sebelah kiri-Nya.

Bagian ini menyiratkan bahwa Anak Manusia – atau Juruselamat – akan mengumumkan keputusan akhir-Nya atas setiap jiwa dan memisahkan yang baik dari yang jahat. Maha Guru Ching Hai yang Maha Pengasih dan Penyayang tegaskan konsekuensi mengerikan yang menanti mereka yang gagal jalankan kebenaran dalam hidup.

Kali ini, periode waktu ini, adalah apa yang mereka sebut “Akhir Zaman.” Siapa pun yang tidak mengamalkan kebenaran akan disingkirkan dari kehidupan selama berjuta-juta, berjuta-juta, berjuta-juta, berjuta-juta kehidupan. Kalau Anda bisa menjadi pohon atau batu, itu sudah sangat beruntung. Tidak, kamu tidak diizinkan menjadi apa pun. Anda hanya menjadi seperti orang buangan, disingkirkan. Kehidupan diambil darimu. Hingga berjuta-juta tahun kemudian, mungkin Anda bisa dapatkan kesempatan itu lagi.

Setelah perubahan besar ini, planet ini akan mulai pulih dan berevolusi. Buddha Shakyamuni gambarkan keadaan masa depan planet ini dalam pernyataan berikut:

“Pada saat itu, planet ini akan sepenuhnya damai. Uap jahat akan menghilang, hujan akan melimpah dan teratur, dan tanaman akan tumbuh subur. Pohon-pohon akan tumbuh sangat tinggi dan manusia akan tumbuh hingga setinggi delapan puluh kaki. Usia harapan hidup rata-rata akan mencapai 84.000 tahun. Mustahil untuk menghitung semua makhluk yang akan dibawa menuju pembebasan.”

Terlebih lagi, Buddha Shakyamuni meramalkan bahwa mereka yang berlindung kepada Buddha Maitreya juga akan dapat memasuki Tanah Suci-Nya yang luar biasa di akhirat. Dalam “Buddha Melafalkan Sutra Pencapaian Kebuddhaan Bodhisattva Maitreya,” Buddha Shakyamuni menjelaskan secara panjang lebar tentang kemegahan Alam ini. Misalnya, tertulis:

“Karena kebaikan hati orang-orang, di mana-mana di sekitar jalan dan gang akan ada batu permata bercahaya yang dipasang pada tiang-tiang, setinggi dua belas lis. […] Di mana-mana ada emas, perak, permata, batu mulia, dan sebagainya, bertumpuk tinggi seperti gunung. Gunungan harta karun ini akan memancarkan cahaya untuk menerangi seluruh kota. Setiap kali tersentuh oleh cahaya ini, orang akan bahagia dan mengaktifkan pikiran bodhi. […]

“Tanah Buddha Maitreya akan menjadi tanah kehidupan yang murni, tanpa penjilatan atau tipu daya, karena Ia tidak memeluk dan tidak melekat pada pencapaian dāna-pāramitā (kemurahan hati), śīla-pāramitā (kebajikan), atau prajñā-pāramitā (kebijaksanaan). Ini akan menjadi luar biasa karena sepuluh sumpahnya yang agung. Ketika makhluk hidup, yang tertarik oleh cinta kasih-Nya yang agung, bangkitkan pikiran lembut mereka, mereka akan lihat Buddha Maitreya. Mereka akan terlahir kembali di Tanah Buddha ini, menjinakkan kemampuan mereka, dan mengikuti ajaran-Nya. […]

“Di negeri yang dam aitu, tidak akan ada lagi masalah perampok atau pencuri, ataupun perampokan dan pencurian. Pintu-pintu di kota-kota dan desa-desa tak akan pernah ditutup. Tidak akan ada pula bencana air, api, senjata, atau pasukan; atau penderitaan akibat kelaparan atau racun. Dengan jinakkan kemampuannya, orang akan hidup dalam cinta kasih, rasa hormat, dan keharmonisan. Terhadap satu sama lain, mrk akan seperti anak mengasihi ayahnya, seperti ibu mengasihi anaknya. Diajari dan dibimbing oleh Buddha Maitreya dengan cinta kasih, mrk bicara dng kata-kata rendah hati.

Mungkinkah Tanah Buddha Maitreya yang menakjubkan ini adalah tempat yang sama dengan Alam Tim Qo Tu – yaitu, Alam Baru yang diciptakan oleh Maha Guru Ching Hai? Seperti yang kami tampilkan dalam episode sebelumnya, Maha Guru Ching Hai menciptakan Surga Buddha khusus di perbatasan antara Alam Semesta Bayangan dan Alam Semesta Asal. Tim Qo Tu adalah nama Maha Guru Ching Hai di Alam Semesta Asal, atau Ihôs Kư. Tim Qo Tu berarti “Tuhan yg dikasihi seluruh dunia,” dan juga “Tuhan yang mengasihi seluruh dunia.” Maha Guru Ching Hai telah gambarkan Alam Surgawi yang penuh kebahagiaan dan agung ini.

Aku telah menciptakan satu kawasan istimewa, alam rohani istimewa bagi kalian semua dan siapa pun, di bawah perlindunganku. Terima Kasih, Guru! Tingkat Kelima hanyalah sebuah stasiun yang Anda datangi, kemudian Anda akan diantar ke area yang sangat istimewa. […] Wow!

[…] Murid-muridku hanya bisa pergi ke terbaik, yang paling terbaik. Terima Kasih, Guru.) Ini bukan Alam Semesta Asal tetapi sangat istimewa. Melampaui dan di atas Tingkat Lima, lebih baik. Tempat khusus. Dan kita akan bahagia bersama di sana selamanya. (Terima Kasih, Guru!) Karena Alam Semesta asal, beberapa orang akan tanyakan saya apakah ia bisa pergi ke sana. Anda tak bisa. Anda sudah terciptakan. Kamu tidak orisinal lagi. Oke? (Ya, Guru.) Namun di atas dan lebih baik dari Tingkat Kelima, itulah yang terbaik. Bahkan Tingkat Kelima sudah bagus. Hanya saja karena para Orang Suci dan Guru di sana tidak menerimamu, jadi kamu tidak pergi ke sana; Anda ikut dengan saya. (Ya, Guru.) Dan itu bahkan lebih baik. Oke? (Ya, Guru!)

Bagaimana kita bisa naik ke Tanah Buddha Maitreya? Buddha Shakyamuni menyebutkan banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh pahala baik dan membentuk jodoh dengan Buddha Maitreya utk pergi ke sana. Secara khusus, Dia berbicara tentang mereka yang tidak memakan manusia yang berasal dari hewan:

“Mereka yang [di dunia ini] telah menjalankan sila tidak membunuh dan tidak memakan daging akan terlahir kembali di dunia itu. Kemampuan mereka akan tenang, dan paras mereka akan seimbang dan rupawan, sama mengagumkan dengan para pemuda surgawi.”

Maha Guru Ching Hai kita yang terkasih terus menekankan betapa pentingnya bagi manusia untuk berhenti memakan daging hewan, dan berhenti melakukan kekejaman apa pun pada makhluk hidup, secepatnya.

Jadi, saya berharap setiap kali saya berbicara kepada Anda, keyakinan Anda semakin kuat terhadap penghakiman terakhir Tuhan dan terhadap manfaat tertinggi dari percaya kepada Tuhan, kembali ke Jati Diri Anda yang asli dengan berbuat baik, dengan memuji Tuhan, berterima kasih kepada semua Guru, dan menjadi vegan.

Hindari segala jenis pembunuhan, bahkan serangga kecil, jika memungkinkan. Dan jangan lagi makan daging hewan, ikan, telur, susu, atau apa pun yang berhubungan dengan penderitaan insan-hewan yang harus menanggung semua itu tanpa daya bagi Anda.

Mereka dirantai! Mereka dikurung, hanya demi kesenanganmu beberapa menit saja, yg mana itu adalah makanan kotor. Tolong hentikan ini. Jadilah vegan. Harap bertobat. Harap memuja Tuhan. Mohon sampaikan terima kasih kpd semua Guru yang telah berkorban untuk Anda sejak jaman dahulu kala sehingga dunia kita memiliki penemuan yang lebih nyaman, dan agar Tuhan masih mengirimkan Guru ke dunia ini untuk ajarkan Anda yang benar dari yang salah, untuk membawa Anda Pulang – ke Rumah sejati Anda.

Aku juga bisa mengantarmu Pulang, kalau Anda mengizinkan, asal Anda mengikuti persyaratan sederhana ini. Aku berjanji membawamu pulang. Aku berjanji kepada Tuhan, aku akan membawamu Pulang. […] Tanah Buddha, Tanah Surga adalah tempat seharusnya Anda berada, di mana Rumah sejati Anda berada.

Ketika manusia menjadi vegan, ini menunjukkan bahwa mereka memiliki belas kasihan pada insan-hewan yang tidak bersalah. Maha Guru Ching Hai menjelaskan bahwa lebih mudah bagi jiwa untuk diangkat dan ditebus jika mereka menjalani kehidupan vegan.

Dan orang-orang yang, misalnya, menjadi vegan karena alasan apa pun, tetapi mati, lebih mudah bagiku untuk mengurus jiwa mereka, untuk menolong jiwa mrk agar bisa naik ke tingkat Surga yang lebih tinggi. (Ya, Guru.) Akan tetapi, orang-orang yang tetap makan daging meskipun sudah ada peringatan PBB, meskipun sudah ada laporan dari para ilmuwan, meskipun sudah ada banyak film yang menunjukkan kekejaman dan praktik pabrik-pabrik hewan yang luar biasa dan tidak manusiawi, namun tetap saja makan daging, tidak juga berubah, maka orang-orang ini tidak dapat ditebus.

Di akhir Sutra Pencapaian Kebuddhaan Bodhisattva Maitreya, Buddha Shakyamuni juga menyebutnya sebagai “Pikiran Cinta Kasih, Tidak Membunuh dan Tidak Memakan Daging.” Gelar ini sungguh sesuai dengan kehidupan dan ajaran Maha Guru Ching Hai, yang menunjukkan bahwa Beliau adalah Buddha Maitreya yang sejati.

Sang Buddha berkata pada Ānanda, “Kau harus mengingatnya dng baik dan menjelaskannya secara terpisah kepada semua Dewa dan manusia. Jangan kau menjadi orang yang pada akhirnya akan mengakhiri Dharma. Ajaran Dharma ini menyatakan bahwa semua makhluk hidup hendaknya mengakhiri lima perbuatan jahat, melenyapkan rintangan yang disebabkan oleh penderitaan, karma, dan pembalasan, serta mengembangkan pikiran cinta kasih, agar dapat berjalan bersama Buddha Maitreya.

(Sutra ini) juga disebut Pikiran Cinta Kasih, Tidak Membunuh dan Tidak Memakan Daging. Terima dan junjung tinggi hal itu.

Kami sampaikan rasa hormat dan syukur yang sebesar-besarnya kpd Yang Terhormat Budha Shakyamuni atas wahyu yang mendalam dengan wawasan-Nya yang tak tertandingi. Kami juga menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua Budha dan Bodhisattva, Orang Suci, Orang Bijak, Nabi dan Peramal yang telah bantu mengungkap identitas asli Buddha Maitreya selama berabad-abad dan lintas benua.

Yang terutama, kami sangat bersyukur kepada Budha Maitreya – Maha Guru Ching Hai – atas kehadiran-Nya yang berharga di planet ini dan mengantar kita kepada Dharma sejati di zaman akhir.

Di tengah krisis planet ini, saat umat manusia bisa binasa setiap saat akibat cara hidup penuh dosa yang mengabaikan Alam, sahabat hewan yang penyayang dan polos, sesama warga negara yg lebih lemah dan kurang beruntung di antara kita, Maha Guru Ching Hai kita yang Terkasih – Buddha Maitreya yang dinubuatkan, Raja Pemutar Roda Dharma yang paling kuat – menawarkan jalan yang jelas menuju keselamatan dan mencapai Alam Surgawi di akhirat. Kita hanya perlu bangun dari tidur sebelum terlambat.

Wahai dunia, bangunlah dan lihatlah Sungai-sungai dan gunung-gunung bergejolak Hutan-hutan terbakar, bukit-bukit terkikis, sungai-sungai kering Ke manakah jiwa-jiwa yang malang pergi di akhir semua mimpi?

Wahai Bumi yang agung, kurangilah penderitaanmu Karena air mataku akan berkurang seiring malam yang terus berlanjut. Wahai [sungai dan lautan], janganlah hentikan melodimu Memberi harapan akan hari esok di antara umat manusia.

Wahai makhluk hidup, beristirahatlah di alam baka. Meskipun kau pergi tanpa sepatah katapun. Biarlah denyut jantungku mereda Sambil menanti pertobatan tepat waktu dari penduduk Bumi.

Wahai hutan-hutan lebat, tolong jaga jati dirimu Lindungilah umat manusia di saat mereka melakukan kesalahan. Terimalah di dalam, ribuan tetes air mataku yang tulus. Untuk rawat pepohonan, dedaunan dan akar-akarmu yang agung.

O, aku menangis, aku memohon, aku [berdoa, aku memohon]! Wahai para Buddha [Bodhisattva] para malaikat, yang tak terhingga Bebaskanlah jiwa-jiwa yang tersesat dari Jalan Kebenaran. Mengembara dalam siklus migrasi penderitaan yang tiada akhir.

Wahai saudaraku, bangunlah segera! Berjalanlah dengan bangga di lautan dan sungai yang luas Tataplah lulus pada mentari yang membara. Dan bersumpah untuk berkorban demi selamatkan semua [makhluk dari penderitaan]!

Wahai saudariku, bangunlah segera Bangunlah dari tempat-tempat yang hancur. Bersama-sama, mari kita perbarui planet kita Agar semua menyanyikan lagu-lagu persatuan yang penuh kegembiraan
Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (11/11)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android